Tentang Saya

Foto saya
Berdo'a dan bekerja keras....!!! Insya Allah cita-cita kita tercapai.

Selasa, 19 Januari 2010

Awal Mula Evaluasi Formasi


Kapan sebenarnya sumur minyak mulai digali? Dari catatan yang ada disebutkan bahwa di China (sekitar tahun 347 SM) sumur minyak digali sampai ke dalaman 800 kaki dengan menggunakan bambu yang ujungnya dipasang mata bor. Marco Polo ketika dalam perjalanannya tahun 1264 mencatat bahwa orang di Baku, Azerbaijan telah menggunakan minyak dari dalam tanah sebagai penerangan ketika orang di Eropa masih menggunakan minyak dari ikan paus.

Sumur minyak modern pertama digali pada tahun 1847 di lapangan minyak Bibi-Eybat (Baku, Azerbaijan) oleh insinyur Rusia bernama F.N. Semyenov. Sedangkan penggalian sumur minyak di Amerika Serikat pertama kali pada tahun 1859 di Titusville, Pennsylvania oleh Kolonel Edwin Drake (dia sebenarnya bukan seorang militer, tetapi karena tanggung jawab yang besar, gelar kolonel diberikan kepadanya).

Lalu bagaimana orang bisa menentukan bahwa sumur yang digali akan mengandung minyak? Pada jaman dahulu hampir bisa dikatakan bahwa minyak diketemukan secara kebetulan. Sumur-sumur minyak di Semenanjung Absheron, Baku, pada mulanya diketemukan karena ada minyak yang merembes kepermukaan tanah. Dengan hanya menggali beberapa meter, orang Baku dapat mengambil minyak dengan menggunakan ember. Namun untuk sumur-sumur yang dalam orang tidak bisa lagi hanya mengandalkan minyak yang muncul dipermukaan. Terlebih saat ini ketika masa-masa kejayaan penemuan sumber-sumber minyak raksasa seperti Ghawar di Saudi Arabia, Kashagan di Kazakhstan, Burgan di Kuwait, Bolivar Coastal di Venezuela, Safaniya–Khafji di Saudi Arabia/Neutral Zone dll, telah semakin sulit. Eksplorasi minyak sudah harus dilakukan didaerah yang cukup sulit dijangkau dan lebih penuh resiko dalam operasinya. Dimana hal ini tentunya akan membuat biaya operasi pengeboran sumur minyak menjadi mahal. Eksplorasi di laut dalam saat ini sedang banyak dilakukan di Afrika Barat (Nigeria, Angola dan sekitarnya), dimana kedalaman air laut mencapai 2000 meter. Terakhir Rusia telah melakukan klaim terhadap daerah Kutub Utara (Artika) sebagai daerah mereka (dengan menancapkan bendera Rusia di dasar laut Kutub Utara dengan menggunakan kapal selam Mir-1 dan Mir-2).

Pada tahapan eksplorasi operator minyak akan melakukan beberapa survei yang membantu untuk menemukan cekungan atau reservoar yang berpotensi menyimpan hidrokarbon (minyak atau gas). Kegiatan survei yang dilakukan biasanya meliputi : survei gravitasi, survei medan magnetik dan survei seismik. Survei gravitasi dan medan magnetik untuk melakukan pemetaan pencarian cekungan atau reservoar. Setelah daerah yang mempunyai potensi sebagai reservoar diketemukan, maka tahap berikutnya adalah survei seismik. Dari survei seismik ini akan terlihat bentuk struktur dari reservoar, apakah suatu patahan atau jebakan stratigrafik. Dan dari pengolahan data seismik akan terlihat adanya kontras yang dapat diinterpretasikan adanya potensi hidrokarbon. Namun untuk memastikan apakah didalam reservoar tersebut ada hidrokarbonnya, operator akan memanggil kontraktor untuk melakukan kegiatan evaluasi formasi setelah pengeboran dilakukan.

Definisi dari evaluasi formasi adalah pengukuran terhadap kedalaman atau waktu, atau keduanya, dari satu atau beberapa besaran fisika batuan formasi (resistivitas, porositas, sonic transit time, radioaktifitas sinar gamma dsb) di dalam atau sekitar sebuah sumur. Beberapa kegiatan evaluasi formasi adalah: evaluasi formasi pada saat pengeboran (mud logging dan Logging While Drilling /LWD), analisis batu inti /core, evaluasi formasi dengan menggunakan kabel dan uji produksi kandungan lapisan.

Penulis akan membahas lebih lanjut tentang evaluasi formasi dengan menggunakan kabel atau biasa disebut dengan ‘wireline logging’ atau singkatnya adalah logging. Kabel dipergunakan untuk menurunkan peralatan ke dalam, dan sebagai media untuk komunikasi antara peralatan di dalam sumur dengan peralatan dipermukaan (kini sistem komputer), serta sebagai pengukur kedalaman sumur. Teknologi ini untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Conrad dan Marcel Schlumberger, penemuan mereka ini memiliki peranan penting dalam industri perminyakan. Mereka melakukan kegiatan evaluasi formasi untuk pertama kalinya di Pechelbronn, Perancis pada tahun 1927. Teknologi ini sangat membantu dalam menemukan lapisan-lapisan formasi yang mengandung hidrokarbon (minyak dan gas) dan sangat membantu dalam melakukan penghitungan perkiraan besarnya cadangan hidrokarbon (minyak atau gas) yang ada di dalam suatu lapangan minyak.

Schlumberger untuk pertama kalinya melakukan kegiatan logging di Indonesia pada tanggal 13 Agustus tahun 1930 di lapangan minyak Rantau, Sumatera Utara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar