Tentang Saya

Foto saya
Berdo'a dan bekerja keras....!!! Insya Allah cita-cita kita tercapai.

Sabtu, 02 Januari 2010

Cadangan Minyak Indonesia


Cadangan Minyak Indonesia yang sudah terbukti (proven) adalah 4.7 Milliar barrel, sedangkan cadangan yang belum terbukti (atau masih bersifat potensial) adalah diperkirakan sebanyak 5 Milliar barrel, data untuk tahun 2003.
Tetapi dalam releasenya BP Migas tahun lalu, cadangan minyak kita mengalami penurunan secara alami dan sekarang berada pada level yang terbukti sebanyak 4.3 Milliar barrel dan yang potensial sebanyak 4 milliar barrel yang tersebar dalam 60 Oil basins.
Dari 60 Oil basins tersebut, 22 belum ter-explorasi, sedangkan 38 sudah dieksplorasi secara extensive, dimana sebagian besar berada di belahan barat Indonesia. Diantara 38 Oil basins tadi, 15 sudah berproduksi gas dan minyak bumi, 11 belum berproduksi dan 12 belum terbukti.
Produksi Minyak (crude oil) Indonesia, yang memang kebanyakan berasal dari sumur-sumur tua, mengalami penurunan secara alami dari tahun ke tahun sebanyak 15% dari total produksi.
Namun dengan berbagai metode dalam upaya mengoptimalkan lapangan-lapangan yang ada seperti EOR, Steam Flood dan pengembangan lapangan-lapangan baru, maka penurunan tersebut dapat ditahan pada level 6.7% per tahun. Sehingga diharapkan target APBN dalam produksi Minyak Bumi Indonesia sebanyak 1.072.000 barrel per hari dapat dicapai.
Dengan demikian, jika tetap berproduksi sebanyak itu, maka dapatlah dihitung dalam waktu 10 tahun saja cadangan minyak terbukti kita akan habis. Anggaplah jika cadangan minyak potensial sebanyak 4 Milliar barrel tersebut ternyata memang ada, maka kita masih bisa punya waktu 10 tahun lagi untuk menikmati hasil Minyak Bumi kita.
Tapi mesti diingat, saat ini saja, tingkat konsumsi minyak kita per hari sudah sangat tinggi yaitu 1.084.000 barrel per hari, lebih tinggi dari produksi minyak bumi kita.
Meskipun demikian, Indonesia masih bisa meng-ekspor hasil minyak nya sebanyak 431.500 barrel per hari (data 2004), walaupun kemudian harus pula meng-import sebanyak 345.700 barrel per hari, sehingga Indonesia masih bisa disebut Net-Exporter sebanyak 85.800 barrel per hari atau total 31,3 Juta Barrel per tahun.
Kondisi ini jelas menunjukan trend penurunan jika dibandingkan pada tahun 1999, dimana Volume Net-Export Indonesia adalah 177,3 Juta barrel, tahun 2000 sebanyak 120,6 Juta Barrel, 69 Juta Barrel pada tahun 2001, dan 41,7 Juta barrel di tahun 2002.
Dengan melihat trend export/import diatas, maka para ahli berpendapat bahwa Indonesia bisa saja akan menjadi Net Importer, bukan lagi Net Exporter, dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Apa artinya? Artinya Nilai Ekspor Minyak kita mulai kalah sama Nilai Import Minyak kita. Dan yang jelas, Minyak yang diimport dibeli dengan harga pasar International, sehingga pun ketika diolah menjadi Bahan Bakar Minyak, tentunya akan dijual dengan harga pasar International.
Hal ini lebih disebabkan karena pemerintah Indonesia diperkirakan akan terus menguran

Link:
Read more...