Aspal
Bahan bakar diesel
Minyak bahan bakar
Bensin
Kerosin
Gas alam cair (LPG)
Minyak pelumas
Lilin parafin
Tar
Bojonegoro - Produksi sumur minyak Sukowati di Bojonegoro diproyeksikan 57.000 barel per hari. Produksi puncak ini akan tercapai pada tahun 2011, kata Achting Field Manager Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJV), Budi Tambunan, Jumat.Pihaknya akan mencari lokasi baru di luar sumur minyak yang sudah ada di pad A di Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan pad B di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas."Target sudah kami temukan, tinggal mencari lokasi yang tepat untuk melakukan pengeboran," katanya.Prospek potensi cadangan minyak itu dilakukan setelah melalui penelitian seismik di wilayah Blok Tuban yang masuk lapangan Sukowati. Sementara ini, baik di pad A mapun B lapangan Sukowati, masing-masing ada enam sumur minyak yang total produksinya 37.000 barel per hari.Di pad B, di Desa Ngampel, sesuai skenario, akan ditambah lagi tiga sumur minyak, yaitu Sumur 14, 15, dan 16, yang dijadwalkan pengeborannya rampung pada tahun 2010. Untuk mencapai produksi puncak 57.000 barel/hari itu, kata dia, akan ditambah lagi dengan melakukan pengeboran tiga sumur minyak yang hingga sekarang masih dicari lokasi yang tepat. "Lokasi yang masih kami cari itu, yakni untuk sumur minyak Sukowati 17, 18, dan 19," katanya menjelaskan. Budi mengatakan, "Berbagai usaha terus dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi minyak dari lapangan Sukowati."Dia lantas mencontohkan sumur minyak Sukowati 9 yang gagal berproduksi, tetap diusahakan bisa berproduksi secara ekonomis.Sumur minyak Sukowati 9 di pad A, pada awal produksi beberapa waktu lalu, hanya mampu mengeluarkan minyak 400 barel per hari. Sumur itu, kata dia, sekarang ini sedang diusahakan bisa berproduksi 1.000 barel/hari. "Kalau bisa berproduksi 1.000 barel per hari, termasuk lumayan," katanya. Masalahnya, kata dia, seluruh sumur minyak Sukowati rata-rata produksi setiap sumurnya 2.500-3.900 barel/hari. " Yang jelas tren produksi minyak dari lapangan Sukowati masih menunjukkan kecenderungan meningkat. Berbeda dengan lapangan Mudi di Tuban, dalam beberapa tahun terakhir ini cenderung turun. Bahkan, 19 sumur minyak di sana hanya berproduksi 2.600 barel per hari," katanya.
sedimentary rocks atau sering disebut Batuan Sediment Batuan sedimen terbentuk secara alamiah di permukaan Bumi dari fragmen-fragmen batuan yang kembali memadat dan mengeras menjadi batuan. Pembentukan batuan sedimen dipengaruhi oleh tenaga air, angin atau es. Sebagian besar batuan sedimen memperlihatkan ciri perlapisan. Walaupun hanya 5% kerak Bumi dibangun oleh batuan sedimen, namun 75% dari batuan yang tersingkap di permukaan Bumi adalah batuan sedimen. Batuan sedimen diklasifikasi menjadi tiga kategori yaitu :
batuan sedimen klastik, yang berasal dari fragmen-fragmen batuan sebelumnya;
batuan sedimen kimiawi, yang terbentuk biasanya di laut atau di danau dari presipitasi bahan mineral yang terlarut;
batuan sedimen organik, yang terbentuk dari bekas atau cangkang binatang atau tumbuhan. Itulah sebabnya fosil dijumpai hanya pada batuan sedimen.
Yang paling umum dari batuan sedimen klastik adalah batupasir dan batulempung. Batupasir terbentuk dari pasir dan batulempung berasal bahan batuan yang lebih halus (lumpur atau lempung). Batupasir dan batulempung terbentuk dari fragmen-fragmen yang dibawa angin, air, sungai, arus laut dan glacier. Pasir biasanya diendapkan sebagai dunes di padang pasir; atau sebagai endapan sungai dan endapan pantai. Sedangkan lempung yang lebih halus cendrung berada lebih lama mengapung di air laut dan akan mengendap pada suasana yang lebih tenang, seperti di dasar laut dalam atau di dasar danau. Tumpukan bahan endapan ini akan membebani dan menekan lapisan di bawahnya menjadi lebih kompak. Endapan kemudian saling merekat membentuk batuan keras.
Batuan sedimen kimiawi yang paling umum disebut sebagai batuan evaporit, karena terbentuk dari proses penguapan air laut atau air danau. Bahan-bahan batuan yang terlarut di dalam air akan mengkristal membentuk mineral seperti gipsum dan halit. Gipsum adalah bahan mineral industri yang dipakai sabagai bahan plester; halit adalah bahan dasar garam dapur.
Yang paling umum dari batuan sedimen organik adalah batugamping (limestone). Binatang laut seperti koral dan moluska memiliki cangkang yang terbuat dari bahan kalsium karbonat (CaCO3). Bila binatang-binatang itu mati, cangkangnya akan teronggok ke dasar laut dan membentuk tumpukan tebal kalsium karbonat. Tumpukan kalsium karbonat ini akan memadat dan merekat menbentuk batu gamping. Cangkang binatang atau tumbuhan yang terawetkan menjadi batuan ini diesebut fosil. Batubara termasuk batuan sedimen organik.
Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.
Link: http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_metamorf
Read more...